Minggu, 17 Juni 2012

Republik Sega Aking

02.44

kiyen iki republik sega aking
negri subur-makmur gawe wong duwur keuwur-uwur
nanging aja takon, yen udan rendeng gawe kelem
banjir ning umah, dalan lan sawah
banyu kali lan banyu mata mbluruk sewayah-wayah
nanging aja takon, yen wayah ketiga ngentak-entak
tela ning sawah nambah mletak
urip sengsara gawe paila
pari kena bapuk, utang nambah numpuk
orea lan puradan larang, gabah kaya kebuang
ning koran lan tipi, pa gubernur lan pa menteri
nyalahaken rayat, jarene alam ora direrawat
kiyen iki republik sega aking
negri aman-tenteram gawe wong sugih ngrasa dieman
nanging aja takon, yen wong ning sor jumpalikan
luruh seperak-rong perak kudu pasang badan
anak ning umah dina kiyen durung tamtu mangan
akire dalan sing dipamba parek-parek setan
begal, copet, maling, gento lan sejene
kaya nggal dina dadi berita rame
dina kiyen ana sing lagi mikir mangan apa
ana maning sing mikir kudu mangan sapa
ning koran lan tipi, pa jaksa lan pa pulisi
nyalahaken rayat, jarene kudu diukum berat
sapa sing gelem disalahaken
republik wis lawas, urip krasa masih ngeden
nelangsa badan nemen-temen
sapa sing bisa disalahaken
kaki-buyut umure nanjak satus enem
sampe presiden wis genti ping enem
sega aking empan bebek, dipangan menusa gelem


Tugas Praktek Pidato Singkat Bahasa Indonesia (2013)

02.39

Assalamualaikum wartrahmatullahi wabrokatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin wabihinasta’in wa’alaumuriddunya waddin, wassalatu wassalamu ‘ala asrofil anbiya iwalmursalin amma ba’du. Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja daan puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan karunia yang tak terhingga, yang berupa nikmat sehat, nikmat jasmani dan rohani, kesahatan, keteguhan iman serta Islam dan banyak lagi nikmat yang belum tertulis disini yang patut di syukuri, sehingga kita dapat berkumpul di hari ini. Yang kedua marilah kita senatiasa bershalawat kepada junjungan Nabi besasr kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengajak umatnya menuju jalan yang benar, dan yang telah membawa umatnya dari zaman Onta ke zaman Toyota.
Yang terhormat  Bapak Masruri, terimakasih telah memberikan saya waktu dan kesempatan untuk berdiri disini, dan yang terhrmat untuk teman-teman saya yang saya sayangi dan saya banggakan.
Baiklah, saya berdiri di sini utuk menyampaikan sepatah dua patah kata dan sekaligus melatih diri saya untuk berbicara di depan umum mengenai Disiplin Sekolah.
            Disiplin dalam arti luas yaitu merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang di percaya, termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya. Di siplin adalah suatu yang mudah di bayangkan tetapi sukar untuk di lakukan, contohnya seperti disiplin waktu, seringkali orang-orang Indramayu banyak yang belum bias mempatkan dirinya dalam disiplin waktu, adanya budaya ngaret menjadi salah satu contoh kurangnya disiplin waktu di masyarakat kita. Seperti halnya Indramayu, siswa SMA Negeri 1 Sindang pun banyak yang belum disiplin waktu,  contohnya saat pagi hari setelah jam 07.00 dan setelah bel berbunyi, masih banyak siswa yang terlambat untuk datang ke sekolah, termasuk saya pernah juga terlambat dating ke sekolah. Disiplin dalam sekolah ini perlu sekali di adakan karena siswa-siswi adalah tunas harapan bangsa, yang akan membawa bangsa ini maju atau mundurnya itu ada di tangan siswa/remaja. Sedemikian pentingnya disiplin waktu, sehingga banyak peribahasa tentang disiplin waktu. Orang Inggris mengatakan Time is money, peribahasa Arab mengatakan  Waktu adalah pedang, dan lainnya. Ada empat cara agar kita tidak menjadi orang-orang yang melalaikan waktu: 1. Beriman, 2. Beramal shaleh, 3. Saling berwasiat dalam kebenaran, dan 4. Saling berwasiat dalam kebenaran. Maka dari itu kedisiplinan sangat di perlukan untuk membentuk suatu karakter bangsa. Dalam proses menegakkan kedisipinan harus ada usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan yang di sebut pendisiplinan.
 Dalam ajaran agama Islam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist yang memerintahkan untuk disiplin, contohnya dalam surat An-Nisa ayat 59, yang artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasulnya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu…” (An-Nisa : 59)
            Disiplin adalah kunci menuju sukses, sebab dalam disiplin akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun belajar, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus asa. Untuk menuju disiplin tidak mudah, dan tidak bisa instant, kedisplinan membutuhkan proses.
            Disiplin dalam beribadah, beribadah berarti tunduk dan merendahkan diri hanya kepada Allah yang di sertai dengang perasaan cinta kepada-Nya. Contoh dari disiplin beribadah yaitu taat beribadah, tepat waaktu dalam menunaikan sholat fardhu 5 waktu, menjalankan ibadah lainnya dengan baik dan benar, dan lain sebagainya. Disiplin dalam beribadah mengandung dua hal yaitu 1. Berpegang teguh pada apa yang di ajarkan Allah dan Rasul-Nya, 2. Sikap berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada  Allah. Maksud cinta kepada Allah yaitu senantiasa cinta kepada-nya, sebagaimana Firman Allah dalam surat Ali Imran ayat 31 : “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah megasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah mMAha Pengampun Lagi Maha Penyayang (Ali Imran : 31)
            Disiplin dalam berteman dan bermasyarakat, Hidup bermasyarakat dan berteman adalah fitrah manusia. Dengan bermasyarakat, mereka telah memiliki norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang di sepakati, di hormati, dan di taati oleh setiap anggotanya. Agama Islam mengibaratkan anggota, saudara sesame muslim, atau teman adalah satu tubuh manusia, jika salah satu bagian tubuh terluka semua akan merasakan sakitnya.
            Oleh karena itu, displin penting sekali untuk di tegakkan sebagai seorang muslim dan seorang yang berada dalam lingkungan masyarakat/makhluk sosial.
Demikian pidato singkat saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah, dan kesalahan adalah milik kita manusia. Sekian dari saya terimakasih atas perhatiannya, Billahitaufik walhidayah

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh

[CERPEN] Hidup Adalah Jalan Mencari Keikhlasan

02.38


           Terlahir dari keluarga sederhana. Sebut saja namanya Dewi, lahir di daerah Yogyakarta. Tinggal bersama orang tua dan 6 saudara kandung. Ayahnya bekerja sebagai guru di sekolah dekat rumahnya, setiap hari ayahnya berangkat mengajar menggunakan sepada ontel tua yang sedikit berkarat karena umur yang sudah tua termakan zaman. Pagi-pagi sekali ia berangkat dengan di temani suara sepeda yang berdenyit-denyit. Ia melakukan pekerjaan itu dengan ikhlas agar kebutuhan anak-anaknya dan kebutuhan sehari-harinya terpenuhi.
            Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang juga sibuk mengurusi sawah untuk menambah penghasilan. Dewi dan kakak adiknya pun sering membantu orang tuanya pada musim menanam benih dan musim panen.
            Sarapan pagi haripun sudah cukup untuk mengisi perut kecilnya sampai ia pulang sekolah sekitar jam 12 karena memang Dewi tidak pernah membawa uang saku. Kadang Dewi berangkat sekolah dengan perut kosong yang belum terisi sarapan, Dewi tetap senang hati berangkat sekolah yang bertempat di rumah warga yang kebetulan rumahnya luas untuk di gunakan anak-anak SD untuk bersekolah, ya memang seperti itu kondisinya. Sekolah dasar belum mempunyai kelas yang layak. Dewi dan teman-temannya harus belajar di tempat yang panas, dan jika sedang musim hujan mereka harus menerima kalau atap-atapnya bocor dan membasahi sebagian baju mereka.   
            Setelah pulang sekolah Dewi mencari melinjo di kebun di dekat rumahnya, lalu melinjo itu di jual ke pasar dan uangnya di kumpulkan untuk di belikan buku tulis, buku bacaan. Ketika kelas 5 sekolah dasarnya akan membangun gedung untuk kelas murid-muridnya, Dewi dan teman-temannya pun mengambil pasir di Kali Progo yang berjarak 2 kilo dari sekolahnya.
            Cita-cita Dewi adalah menjadi koki profesional yang bisa memasak berbagai macam makanan dan membuat bangga orang tuanya. Dewi kini sudah beranjak dewasa, ia sekarang memasuki masa SMP. Ia masuk PGA setara dengan SMP. PGAnya pun belum mempunyai gedung untuk belajar,  Dewi dan teman-temannya menumpang di SMP Muhammadiyyah Gamping, PGA nya masuk sekolah jam 12 siang setelah dhuhur karena jam pagi di pakai oleh siswa SMP Muhammadiyyah Gamping. Dewi berangkat menggunakan sepeda setelah sholat dhuhur,  perjalanan memakan waktu 1 jam untuk sampai tempat sekolahnya. Walaupun begitu Dewi tetap semangat belajar walaupun keadaan ekonomi keluarganya tidak banyak dan keadaan sekolah yang menumpang.
            Setelah pulang sekolah Dewi menyibukkan diri dengan menjadi kuli tenun Stagen, upahnya tergantung berapa stagen yang selesai di tenun, upah itu lalu di berikan kepada Ibunya untuk menambah kebutuhan sehari-hari. Sore harinya Dewi membawa beberapa baju kotor dan bersama teman-temannya berjalan menuju kali progo, kali yang terletak di dekat rumahnya. Dewi mencuci baju kotornya. Setelah satu tahun menumpang pada SMP Mahummadiyyah setahun kemudian Dewi dan teman sekelasnya pindah ke rumah orang, seperti waktu ia SD dulu, satu tahun kemudian Dewi dan teman sekelasnya pindah ke rumah kosong yang tidak berpenghuni dan 2 tahun terakhir sampai Dewi lulus.
Ia melanjutkan ke SMA dan ia memilih untuk masuk PGA 6 tahun. Dewi memilih menyewa kamar kost agar dekat dengan sekolahnya di jalan Kadipiro. Dewi merasa jarak dari kost terlalu jauh dan merasa tidak betah, ia pun memutuskan untuk pindah tempat kost di daerah Wirobrajan yang berjarak 500 meter dari sekolahnya. Setiap hari sekolah Dewi mengayuh sepedanya menuju sekolah dengan menikmati udara segar dan sejuk pagi itu. Bel berbunyi kencang tanda jam pelajaran pertama di mulai, sebelum belajar semua murid yang sudah duduk rapih di bangku mengeluarkan Al-Qur’an masing-masing dan membacanya bersamaan. 15 menit kemudian guru datang dengan membawa kapur tulis dan membawa buku pelajaran Nafwu Shorof.  
Kini Dewi sudah ada di titik akhir PGA 6 nya. Beberapa bulan lagi ia menghandapi ujian yang menentukan lulus atau tidak lulus.
Ujian yang menegangkan dan melelahkanpun berakhir, semua siswa kelas akhir pulang dengan muka gembira dan ada sedikit raut cemas menyelimuti karena takut hasilnya tidak sreg. Hari pengumuman ujian pun tiba, Dewi lulus dan ia segera pulang untuk memberikan hasil yang membahagiakan itu.
Dewi mendaftar kuliah di IAIN Sunan Kalijaga, ia berjuang mengahadapi ujian masuk Universtitas itu dengan serius. Tetapi malang, Dewi belum berhasil masuk dan ia pun memutuskan untuk tidak melanjutkan Kuliah karena ia iba melihat orang tuanya telah kesusahan mencari uang untuk menyekolahkan Dewi dan saudara-saudaranya, apalagi sekarang ayahnya sudah pensiun. Sawah keluarga Dewi kering, gagal panen, irigasi pengairan macet karena saat itu gunung merapi baru meletus. Dewi semakin membulatkan niatnya untuk tidak melanjutkan kuliah, padahal Dewi tau cita-cita ayahnya adalah ingin melihat semua anaknya bergelar sarjana. Tapi Dewi tetap teguh dengan pendiriannya untuk tidak kuliah. Ia teringat saat dulu ia masih kecil. Ibunya sampai menjual kain batik untuk membiayai anak-anaknya sekolah. Pernah suatu pagi saat Dewi bermain Ibunya menghampirinya lalu mengambil anting-anting yang di pakai Dewi, ibunya berkta “nak, pinjam dulu ya anting-antingnya nanti ibu ganti J”. Dewi hanya manggut-manggut. Teringat itu semua Dewi semakin bulat untuk tidak kuliah.
Ia kini kursus menjahit dan kursus menata rias pengantin. Sampai suatu ketika sewaktu ia sudah jenuh dengan berkursus, ia merantau ke Jawa Barat tepatnya di Indramayu untuk melamar menjadi CPNS, selama di Indramayu ia menginap di saudaranya. Setelah lulus menjadi CPNS Dewi menikah dengan lelaki gagah yang ia cintai J
Menjalani hidup adalah bagaimana kita menyikapinya dengan ikhlas walaupun jalan tidak selalu mulus dan tidak sesuai keinginan, tapi jika kita berusaha pasti aja jalan, percayalah Allah pasti memberikan suatu yang lebih indah dari yang kita bayangkan. Tetap semangat J Allahu Akbar !


Shofyal Alam
2013

About Us

Recent

Random