Assalamualaikum wartrahmatullahi wabrokatuh.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin wabihinasta’in
wa’alaumuriddunya waddin, wassalatu wassalamu ‘ala asrofil anbiya iwalmursalin
amma ba’du. Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja daan
puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan karunia yang tak
terhingga, yang berupa nikmat sehat, nikmat jasmani dan rohani, kesahatan,
keteguhan iman serta Islam dan banyak lagi nikmat yang belum tertulis disini
yang patut di syukuri, sehingga kita dapat berkumpul di hari ini. Yang kedua
marilah kita senatiasa bershalawat kepada junjungan Nabi besasr kita Nabi
Muhammad SAW yang telah mengajak umatnya menuju jalan yang benar, dan yang
telah membawa umatnya dari zaman Onta ke zaman Toyota.
Yang terhormat
Bapak Masruri, terimakasih telah memberikan saya waktu dan kesempatan
untuk berdiri disini, dan yang terhrmat untuk teman-teman saya yang saya
sayangi dan saya banggakan.
Baiklah, saya berdiri di sini utuk menyampaikan sepatah
dua patah kata dan sekaligus melatih diri saya untuk berbicara di depan umum
mengenai Disiplin Sekolah.
Disiplin
dalam arti luas yaitu merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang di percaya, termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung
jawabnya. Di siplin adalah suatu yang mudah di bayangkan tetapi sukar untuk di
lakukan, contohnya seperti disiplin waktu, seringkali orang-orang Indramayu
banyak yang belum bias mempatkan dirinya dalam disiplin waktu, adanya budaya
ngaret menjadi salah satu contoh kurangnya disiplin waktu di masyarakat kita.
Seperti halnya Indramayu, siswa SMA Negeri 1 Sindang pun banyak yang belum
disiplin waktu, contohnya saat pagi hari
setelah jam 07.00 dan setelah bel berbunyi, masih banyak siswa yang terlambat
untuk datang ke sekolah, termasuk saya pernah juga terlambat dating ke sekolah.
Disiplin dalam sekolah ini perlu sekali di adakan karena siswa-siswi adalah
tunas harapan bangsa, yang akan membawa bangsa ini maju atau mundurnya itu ada
di tangan siswa/remaja. Sedemikian pentingnya disiplin waktu, sehingga banyak
peribahasa tentang disiplin waktu. Orang Inggris mengatakan Time is money,
peribahasa Arab mengatakan Waktu adalah
pedang, dan lainnya. Ada empat cara agar kita tidak menjadi orang-orang yang
melalaikan waktu: 1. Beriman, 2. Beramal shaleh, 3. Saling berwasiat dalam
kebenaran, dan 4. Saling berwasiat dalam kebenaran. Maka dari itu kedisiplinan
sangat di perlukan untuk membentuk suatu karakter bangsa. Dalam proses
menegakkan kedisipinan harus ada usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun
pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah peraturan yang di
sebut pendisiplinan.
Dalam
ajaran agama Islam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadist yang memerintahkan untuk
disiplin, contohnya dalam surat An-Nisa ayat 59, yang artinya :
“Hai orang-orang yang
beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kepada Rasulnya dan kepada Ulil
Amri dari (kalangan) kamu…” (An-Nisa : 59)
Disiplin adalah kunci menuju sukses, sebab dalam disiplin
akan tumbuh sifat yang teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha maupun
belajar, pantang mundur dalam kebenaran, dan rela berkorban untuk kepentingan
agama dan jauh dari sifat putus asa. Untuk menuju disiplin tidak mudah, dan
tidak bisa instant, kedisplinan membutuhkan proses.
Disiplin dalam beribadah, beribadah berarti tunduk dan
merendahkan diri hanya kepada Allah yang di sertai dengang perasaan cinta
kepada-Nya. Contoh dari disiplin beribadah yaitu taat beribadah, tepat waaktu
dalam menunaikan sholat fardhu 5 waktu, menjalankan ibadah lainnya dengan baik
dan benar, dan lain sebagainya. Disiplin dalam beribadah mengandung dua hal
yaitu 1. Berpegang teguh pada apa yang di ajarkan Allah dan Rasul-Nya, 2. Sikap
berpegang teguh yang berdasarkan cinta kepada Allah. Maksud cinta kepada Allah yaitu
senantiasa cinta kepada-nya, sebagaimana Firman Allah dalam surat Ali Imran
ayat 31 : “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah megasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah mMAha Pengampun Lagi
Maha Penyayang (Ali Imran : 31)
Disiplin dalam berteman dan bermasyarakat, Hidup
bermasyarakat dan berteman adalah fitrah manusia. Dengan bermasyarakat, mereka
telah memiliki norma-norma dan nilai-nilai kemasyarakatan serta peraturan yang
di sepakati, di hormati, dan di taati oleh setiap anggotanya. Agama Islam
mengibaratkan anggota, saudara sesame muslim, atau teman adalah satu tubuh
manusia, jika salah satu bagian tubuh terluka semua akan merasakan sakitnya.
Oleh karena itu, displin penting sekali untuk di tegakkan
sebagai seorang muslim dan seorang yang berada dalam lingkungan
masyarakat/makhluk sosial.
Demikian pidato singkat
saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf, karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah, dan kesalahan adalah milik kita manusia. Sekian dari saya terimakasih
atas perhatiannya, Billahitaufik walhidayah
thanks :), dapet inspirasi dari sini.
BalasHapus